SMK NEGERI 1 CIKARANG UTARA
PERUM. GRAND CIKARANG CITY, KARANG RAHARJA, CIKARANG UTARA, KAB. BEKASI 17530 Telp. :(021)46434644

Rabu

Unlock Huawei C2801 Paket-an



Unlock Huawei C2801 Paket-an

Pernah denger atau bahkan sekarang anda sedang menggunakan Handphone ini
yang harganya sekitar 200rb-an,handphone yang sudah lumayan bagus dengan layar berwarna
akan tetapi pihak provider melakukan lock terhadap RUIM CDMA lain untuk beroperasi
dengan normal pada Handphone made in china ini, jadi saat kita ingin mengganti RUIM provider
lain sesuai dengan keinginan kita,handphone tidak bisa digunakan.
Disini saya akan coba sharing bagaimana Handpone murah ini bisa kita Unlock ..
Agar bisa sesuka hati kita menggantinya dengan RUIM CDMA lain…
Pertama siapkan kabel Com To Mini USB
Kemudian Download Aplikasinya :  Unlock
Terus file Flashnya yang untuk untuk Versi sesuai dengan bulan dan tahun dibawah ini …
2801UNNOV122007.zip
2801UNDEC082007.zip
2801UNDEC222007.zip
2801UNJANn022008.zip
2801UNJANn102008.zip
2801UNJANn222008.zip
READ MORE - Unlock Huawei C2801 Paket-an
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Serial/USB Huawei C2801/C2601



Bikin Kabel Data Serial/USB Huawei C2801/C2601


Huawei C2601 adalah HP CDMA yang dilepas Esia dengan harga bandrol dibawah 200 ribu rupiah. Tak ayal lagi HP ini laku keras di pasaran hingga menimbulkan antrian pembeli yang sangat panjang di gerai-gerai Esia.
Huawei C2601 berfitur sederhana, nyaris tidak ada fitur-fitur yang memanjakan pengguna untuk melakukan kustomisasi HP-nya termasuk pilihan nada dering yang terbatas. Ternyata dengan sedikit usaha kita  bisa tambahkan nada dering lagu favorit anda dalam format MIDI pada HP CDMA sejuta umat ini.
DSC01675s.JPGDSC01677s.JPG
Yang anda butuhkan adalah kabel data serial untuk tipe HP apa pun asal konektornya mini/micro USB (misalkan HP Nokia 1600,6030 dsb) yang banyak dijual di toko-toko sparepart HP dengan harga sekitar 10-15 ribu rupiah, kabel mini USB, solder dan timah secukupnya.
Potong seperti pada gambar dan sambunglah ujung kedua kabel sesuai tabel berikut:
Serial Mini USB Keterangan
Hijau Hitam GND
Putih Putih Data-
Biru Hijau Data+
Solder serapih mungkin dan selesai sudah. Biar nampak sedikit profesional dan kelihatan susah bikinnya, anda bisa bungkus sambungan kabel tadi dengan box kecil, sip!
DSC01696.JPGDSC01698s.JPGDSC01700s.JPG

Suka yang versi USB? Anda bisa coba gunakan kabel data Nokia CA-45 non ori dan ikuti langkah penyambungan seperti diatas. Berbeda dengan versi serial,untuk versi USB agak sedikit ‘ribet’ karena anda perlu terlebih dahulu menginstall driver kabel data yang ada dalam CD paket penjualannya.
QPST-1.jpgSetelah kabel kita siap, pakailah software QPST dari Qualcomm untuk melakukan testing apakah kabel buatan kita sudah bekerja dengan baik atau belum. Hubungkan kabel pada Huawei C2601/C2801 HP dalam keadaan menyala karena versi kabel data yang kita buat kali ini tidak menyediakan catu daya. Jalankan aplikasi “QPST Configuration”. Apabila QPST berhasil mendeteksi HP seperti gambar dibawah, artinya kabel data buatan kita telah bekerja dengan baik.
Pewarnaan kabel pada kabel data “ori china” kadang-kadang tidak sesuai dengan standar pewarnaan, untuk itu mau tidak mau anda harus coba-coba dulu untuk mendapatkan pin yang sesuai. selamat ngulik!
08 
READ MORE - Serial/USB Huawei C2801/C2601
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

ARA PERHITUNGAN VARIABEL PADA KONDENSATOR



CARA PERHITUNGAN VARIABEL PADA KONDENSATOR

Kondensator
Kondensator atau Capasitor, adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan muatan listrik dengan cara mengumpulkan ketidak-seimbangan internal dari muatan listrik, kemampuan kondensator dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi yang diukur dalam satuan Farad (F)
Dimana :
1 F = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

Disamping memiliki nilai kapasitansi, kondensator juga memiliki nilai batas tegangan kerja (working voltage), dan batas temperatur kerja, batas temperatur kerja perlu diperhatikan terutama untuk kondensator jenis elektrolit (Elco), karena temperatur dapat mengubah cairan elektrolit dalam elco yang pada ahirnya dapat mempengaruhi perubahan nilai kapasitansinya.
Kontruksi kondensator terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut dengan bahan dielektrik, fungsi bahan dielektrik tersebut adalah untuk memperbesar kapasitansi kondensator, bahan dielektrik yang biasa digunakan diantaranya adalah : udara, keramik, kertas, kaca, mika, polyester dan elektrolit tertentu.
Menurut polarisasi kutubnya kondensator dibagi menjadi dua jenis, yaitu polar dan non polar, kondensator polar membedakan polarisasi antara kutub positif dan kutub negatif, sedangkan kondensator non polar tidak membedakan polarisasi kutubnya, sehingga untuk kondensator polar maka pemasangannya tidak boleh terbalik sedangkan untuk kodensator nonpolar pemasangannya boleh sembarang, contoh kondensator polar adalah Elco dan Tantalum sedangkan contoh kondensator non polar seperti kondensator kertas, kondensator mika dan kondensator keramik.
Menurut perubahan nilai kapasitansinya, kondensator juga dibagi menjadi dua jenis yaitu kondensator tetap dan kondensator variabel, kondensator tetap berarti nilai kapasitansi dari kondensator tersebut tetap alias tidak dapat diubah, sedangkan kondensator variabel artinya nilai kapasitansi dari kondensator tersebut dapat diubah, contoh kondensator variabel adalah TC (trimmer capasitor) atau VARCO (variable condenser).
Penandaan nilai kondensator
Ada dua metode yang digunakan sebagai penanda nilai kondensator, metode pertama adalah dengan menggunakan pita warna seperti halnya yang diterapkan pada resistor aksial dan metode kedua adalah dengan cara ditandai secara alfabet-numerik.
Penanda nilai kondensator dengan pita warna
Penandaan nilai kondensator dengan pita warna, biasanya diterapkan pada kondensator kertas, kondensator polikarbonat metal dan kondensator polyester, cara membaca nilainya dimulai dari pita warna paling atas lalu berangsur turun kebawah, kode warna yang digunakan mirip dengan kode warna pada resistor, tetapi dengan meninggalkan warna emas dan perak. Jumlah pita warna bisanya lima warna, jika ditemui hanya empat warna artinya pita warna yang menunjukkan tegangan kerja maksimum tidak disertakan, dalam kondisi seperti ini maka tegangan kerja yang diizinkan maksimum adalah sebesar 50 Volt.
Contoh, sebuah kondensator yang memiliki pita warna : Merah, Merah, Kuning, Hitam, Merah adalah bernilai 220000 pF 0% 250 V = 220 nF 0% 250 V. Cara membaca yang lebih mudah adalah: pita pertama, Merah, mempunyai harga 2 dan pita kedua, Merah, mempunyai harga 2, sehingga keduanya dihitung sebagai 22. Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 22, sedangkan pita keempat, Hitam, merupakan kode untuk toleransi 0%, dan pita kelima Merah yang menunjukkan tegangan kerja maksimum 250V. Secara keseluruhan skema warna Merah, Merah, Kuning, Hitam, Merah memberikan nilai 220.000pF pada keakuratan 0% dengan tegangan kerja maksimum 250V. Dibawah ini adalah tabel warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga
(pengali) Pita keempat
(toleransi) Pita kelima
(Tegangan kerja)

Membaca nilai kondensator penanda alfabet-numerik
Penandaan nilai kondensator dengan penanda alfabet-numerik merupakan metode yang paling sering digunakan, dimana nilai dari kondensator dicetak dengan menggunakan huruf dan angka pada badan kondensator. Penggunaan angka untuk menyatakan nilai kapasitansi dan tegangan kerja, sedangkan penggunaan huruf untuk menyatakan toleransi dan satuan.

Nomor Nilai Pertama Nilai Kedua Pengali Toleransi
Contohnya:
• Kode kondensator 562 J 100 V, artinya besarnya kapasitansi 56 x102 pF, kode J artinya besarnya toleransi 5% dan 100 V artinya tegangan kerja maksimum 100 Volt.
• 100 n J, artinya besarnya kapasitansi 100 nF dan kode J artinya besarnya toleransi 5%
• Kode kondensator 100 uF 50 V, artinya besarnya kapasitansi 100 uF dan besarnya tegangan kerja maksimum adalah 50 Volt.
Penanda Kondensator Keramik SMD
Kondensator keramik SMD terkadang ditandai dengan kode tertentu jika memungkinkan untuk ditandai, biasanya terdiri atas satu atau dua huruf dengan satu angka. Dimana huruf pertama menunjukkan pabrik pembuatnya (contoh : K untuk Kemet, dsb.), huruf kedua menunjukkan pecahan dan angkanya merupakan pengali (multiplier) dan nilai kapasitansinya dalam pF. Contoh : S3 berarti 4.7nF (4.7 x 10³ pf) pabrik pembuatnya tidak diketahui (tidak ditunjukkan), Contoh lain : KA2 artinya 100 pF (1.0 x 10² pF) pabrik pembuatnya adalah Kemet.

Kode Huruf Pecahan Kode Huruf Pecahan Kode Huruf Pecahan Kode Huruf Pecahan
Penanda Kondensator Elektrolit SMD
Kondensator elektrolit SMD biasanya ditandai dengan huruf dan angka yang menyatakan nilai kapasitansi (dalam pF) dan tegangan kerjanya (dalam Volt), misalnya. 106V artinya 10 µF 6V. Tetapi terkadang ada juga yang ditandai dengan kode yang terdiri dari satu huruf dan tiga angka. Dimana huruf menyatakan tegangan kerjanya, sedangkan 3 angka menyatakan kapasitansinya dalam pF (2 angka dan satu pengali).
Contoh, sebuah kondensator yang ditandai kode A475 artinya 4.7 m F 10V
475 = 47 x 10 5 pF = 4.7 x 10 6 pF = 4.7 m F

Berbagai jenis kondensator
Secara umum jenis kondensator dinamai menurut bahan dielektriknya, sehingga jika anda menemui kondensator keramik artinya bahan dielektrik dari kondensator tersebut adalah keramik, dst. dibawah ini macam-macam kondensator yang banyak ditemui di pasaran.

1. Kondensator Keramik
Memiliki nilai kapasitansi antara 5 pF – 1 uF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja 50 volt hingga ribuan volt, memiliki kesetabilan yang tinggi dan baik digunakan untuk frekwensi tinggi, biasanya memiliki bentuk fisik bulat pipih berwarna coklet muda atau hijau muda, juga tersedia dalam kemasan SMD
2. Kondensator Polyester ( Polyethylene Terephthalate )
Memiliki nilai kapasitansi antara 100 pF – 2 uF dengan toleransi ± 5% dan tegangan kerja maksimum 400 volt, memiliki kesetabilan yang cukup, biasanya memiliki bentuk fisik persegi empat dan berwarna hijau itulah sebabnya kenapa kondensator ini sering disebut sebagai greencaps, meskipun terkadang ada yang dibungkus dengan plastik warna merah maupun coklat. Kondensator ini biasa juga disebut dengan kondensator mylar. Pengembangan dari kondensator polyester adalah type metalized polyester film atau yang umum dikenal dengan kondensator MKT
3. Kondensator Polystyrene
Memiliki nilai kapasitansi antara 50 pF – 500 nF dengan toleransi ± 1% dan tegangan kerja maksimum 500 volt, memiliki kesetabilan yang sangat baik, biasanya memiliki bentuk fisik silinder. Sering digunakan untuk operasi tegangan tinggi.
5. Kondensator Polypropylene (MKP)
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 nF – 100 uF dengan toleransi ± 5% dan tegangan kerja maksimum 900 volt, memiliki kesetabilan yang cukup.
6. Kondensator Kertas
Memiliki nilai kapasitansi antara 10 nF – 10 uF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja maksimum 600 volt, memiliki kesetabilan yang lumayan, biasanya memiliki bentuk fisik persegi empat bening.
7. Kondensator Mika Perak
Memiliki nilai kapasitansi antara 5 pF
- 10 nF dengan toleransi ± 0.5% dan tegangan kerja maksimum 400 volt, memiliki kesetabilan yang sangat baik.
8. Kondensator Electrolit Aluminium (Elco)
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 uF – 1 F dengan toleransi ± 50% dan tegangan kerja maksimum 400 volt terpolarisasi, memiliki kesetabilan yang cukup.
9. Kondensator Electrolit Tantalum
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 uF – 2000 uF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja maksimum 60 volt terpolarisasi, memiliki kesetabilan yang baik.
10. Kondensator Trimmer (TC)
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 pF – 200 pF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja maksimum 60 volt, memiliki kesetabilan yang cukup, termasuk golongan capasitor variabel, cara mangubah kapasitansinya dengan menggunakan obeng trim.
Kondensator Seri dan Paralel

Jika kondensator dihubungkan secara seri maka nilai kapasitansinya akan semakin mengecil, tetapi jika kondensator dihubungkan secara paralel maka nilai kapasitansinya akan semakin bertambah besar.
Persamaan untuk menghitung nilai kondensator setelah dihubungkan secara seri adalah :

Sedangkan persamaan untuk menghitung nilai kondensator setelah dihubungkan secara paralel adalah :

Dibawah ini adalah skema kondensator yang dihubungkan secara seri dan paralel



Kerusakan yang sering ditemui pada kondensator


Jenis Kerusakan Penyebab
Kertas Hubung singkat Kebocoran seal. Kejutan mekanik, termal atau perubahan-perubahan tekanan
Sirkuit terbuka Kejutan mekanik / thermal
Keramik Hubung singkat Pecahnya dielektrika karena kejutan atau getaran
Sirkuit terbuka Pecahnya sambungan
Perubahan nilai kapasitansi Elektroda perak tidak melekat benar pada perak
Film Plastik Sirkuit terbuka Kerusakan pada semprotan diujung, ketika fabrikasi atau asembeling
Elco Sambung singkat, karena bocor Hilangnya dielektrika. Temperatur tinggi
Kapasitansi mengecil Hilangnya elektrolit karena tekanan, kejutan mekanik atau temperatur
Sirkuit terbuka Pecahnya sambungan internal
Mika Hubung singkat Perpindahan perak disebabkan oleh kelembaban yang tinggi
Sirkuit terbuka Perak tidak menempel ke mika
READ MORE - ARA PERHITUNGAN VARIABEL PADA KONDENSATOR
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Robot Penuntun yang Pintar



Robot Penuntun yang Pintar


Robot penuntun yang bisa menghindari benda penghalang
Gbr.1 Robot penuntun yang bisa menghindari benda penghalang
Perusahaan pembuat komponen mesin yang lebih terkenal dengan produksi bearingnya, NSK, mengumumkan proyek pengembangan robot yang bisa menuntun manusia sambil menghindari bermacam rintangan. Proyek ini sudah pada taraf pembuatan prototipe dan akan dipamerkan pada Pameran Robot Internasional 2009 yang akan diadakan di Tokyo Bigsite, 25-28 November pekan ini.
Robot ini (Gbr.1) merupakan tipe beroda (wheeled robot) dan diproyeksikan sebagai cikal bakal pengganti anjing penuntun atau kursi roda konvensional di masa depan. Robot ini dilengkapi dengan sensor laser yang mendeteksi jarak dengan bermacam benda penghalang yang ada di sekitarnya. Dari informasi posisi dan jarak benda penghalang yang diterima, robot menghitung tenaga yang diperlukan untuk menghindar dan melewati rintangan tersebut, dan memilih alternatif yang paling ringan. Dengan cara ini, si robot dapat melewati rintangan sambil menuntun majikannya (Gbr.2, 3).
Gbr.2 Informasi sekitar didapat dari sensor laser
Gbr.2 Informasi sekitar didapat dari sensor laser
Perintah dikirimkan kepada si robot dengan menggunakan grip (Gbr.4). Input tenaga dan arah yang diberikan pada grip ini membuat robot dapat menentukan arah dan kecepatan yang harus dikeluarkannya. Hal ini memungkinkan pengguna robot untuk menuju arah yang diinginkan dengan kecepatan tertentu, sambil menghindari rintangan yang ada di jalan.
Pengaruh perbedaan gerakan relatif antara robot dan pengguna diminimalisir dengan program komputer sehingga perintah dapat dilaksanakan dengan presisi tinggi oleh si robot. Hal ini memungkinkan robot berhenti dan bergerak secara mulus tanpa hentakan. 2 roda yang independen dan konstruksi caster yang dapat memanjang dan memendek secara aktif memungkinkan robot dapat melalui track yang menanjak ataupun track yang bergelombang (Gbr.5)
Bila selama ini anda melihat robot-robot penuntun hanya di film-film science fiction saja, mungkin tidak lama lagi anda bisa melihatnya dijual di etalase toko elektronik di kota anda! (source: techon.nikkeibp.co.jp)
Gbr 3. Sensor robot menghitung tenaga yang harus dikeluarkan untuk melewati rintangan
Gbr 3. Sensor robot menghitung tenaga yang harus dikeluarkan untuk melewati rintangan
Gbr 4. Grip untuk memberi perintah
Gbr 4. Grip untuk memberi perintah
Gbr 5. Konstruksi caster yang fleksibel dan aktif
Gbr 5. Konstruksi caster yang fleksibel dan aktif
READ MORE - Robot Penuntun yang Pintar
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Pelapisan logam2



Mengenal Cara Pelapisan logam (Bagian 2)


 
Chrome Plating
Sebagian besar masyarakat umum menyamakan istilah Chrome dengan semua jenis pelapisan logam. Ketika menyebutkan electroplating yang mereka maksud adalah Chrome. Padahal, boleh jadi pelapisan logam tersebut hanya menggunakan tembaga  atau nikel saja atau  gabungan keduanya, dilapis tembaga kemudian dilapis nikel, namun tidak menggunakan lapisan chrome.
Chrome plating adalah salah satu teknik melapis logam (electroplating) menggunakan chromium sebagai pelapis ke permukaan logam yang hendak dilapis. Chrome adalah ungkapan populer dari Chromium yang merupakan salah satu senyawa kimia dengan symbol Cr yang memiliki nomor atom 24 (Cr24) . Chrome adalah logam tapi dalam  aplikasi penggunaannya  tidak efektif  dalam bentuk solid.
Teknik pelapisan dasar chrome sangat bergantung pada pelapisan dasar. Untuk apilkasi decorative seperti melapis velg mobil/motor, tutup blok mesin, bumper, dan aksesoris lainnya, memerlukan pelapisan dasar menggunkan nikel plating, yakni melapis logam dengan bahan dasar nikel. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan permukaan yang halus dan mengkilap. Nikel plating saja tidak membuat permukaan logam yang dilapis mengkilap, akan tetapi masih tampak pucat dan kekuning-kuningan. Setelah dilapis dengan chrome barulah permukaan logam yang dilapis mengkilap dan bercahaya  seperti pada sebuah cermin.
Untuk aplikasi engineering seperti melapis silinder hidrolik, ring piston, mata bor, permukaan cetakan, tidak mesti dilapis nikel sebagai pelapisan dasar, cukup dengan memoles permukaan benda kerja sampai halus  dan mengkilap lalu dilapis dengan chrome.
Perbedaan mendasar anatara chrome plating ( untuk decorative) dan hard chrome  ( untuk aplikasi engineering) adalah tebal lapisan dan konsentrasi larutan chrome. Hard chrome lapisannya lebih tebal dibandingkan chrome plating biasa.
Gambar (1) dan ( 2) di bawah ini adalah contoh hasil chrome plating
Untuk melakukan proses pelapisan yang baik diperlukan alat-alat dan bahan penunjang proses tersebut
Mesin Poles
Mesin ini berfungsi untuk menghaluskan benda kerja sekaligus mengkilapkan (buffing). Mesin ini dapat dibuat dari sebuah dynamo motor berkekuatan minimal 1 PK dengan kecepatan 2.800 RPM
Rectifier
Alat ini sebagai sumber arus listrik. Trafo atau rectifier yang digunakan minimal memiliki kuat arus 100 A untuk mendapatkan kekutan pelapisan yang baik.
Bak Plating
Wadah ini adalah tempat larutan electrolisis yang berfungsi sebagai media penghantar dalam prorses perpindahan partikel logam.

Plat Logam
Plat inilah yang sering disebut anode, ditempatkan mengapit benda kerja yang hendak dilapis. Anode ini sebagai pelapis yang akan larut dan menempel pada benda kerja yang hendak dilapis.
Electrolisis Chrome

Bahan untuk membuat larutan chrome terdiri dari Aquades, chromic acid, Asam sulfat dan katalis


Proses Pengerjaan

Diagram alir proses pengerjaan chrome plating dapat dilihat pada diagram di bawah ini

Benda kerja yang hendak di lapis biasanya masih memiliki cat dasar, untuk memudahkan pada proses buffing maka cat ini harus dihilangkan terlebih dahulu. Caranya bisa dengan mengoleskan paint remover atau merendamnya di dalam larutan asam sulfat. Proses berikutnya adalah buffing yakni mengkilapkan benda kerja dengan mesin poles.
Setelah proses buffing selesai, untuk menghilangkan sisa-sisa langsol pada permukaan benda kerja, maka dilakukan pencucian dengan sabun dan metal cleaner. Proses ini penting dalam electroplating, sebab jika masih ada sisa-sisa kotoran yang menempel dipermukaan benda kerja walau satu titik, maka proses pelapisan akan cacat dan menyebabkan lapisan chrome akan mudah lepas. Setelah memastikan pencucian/pembersihan kita sempurna, saatnya benda kerja dicelupkan ke dalam bak plating nikel. Setelah terlapisi nikel, benda kerja diangkat lalu dibilas dengan air setelah itu dimasukkan ke dalam bak  chrome.
Selesai melapis benda kerja dengan chrome, proses selanjunya adalah melakukan finishing dengan menghilangkan warna abu-abu pada benda kerja akibat arus yang berlebih.
Untuk menambah referensi Anda tentang metode pelapisan logam sebagai decorative maupun untuk aplikasi engineering, Anda dapat mengunjungi situs www.engineerfocus.com



Refrence :

http://www.finishing.com/faqs/chrome.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Chromium
www.google.com
READ MORE - Pelapisan logam2
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Energi Listrik dari Kulit Pisang



Zulfikar, Achmad Ferdiansyah Pradana & Hita Hamastuti: Penemu Ba-Na Gyzer, Energi Listrik dari Kulit Pisang

Juni 25, 2010
Jika saat ini kita tengah menghadapi krisis energi listrik, temuan tiga mahasiswa Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), yaitu Achmad Ferdiansyah Pradana Putra, Hita Hamastuti dan Zulfikar bisa menjadi solusi. Betapa tidak, mereka berhasil menemukan sumber energi listrik dari limbah kulit pisang. Sampah kulit pisang setelah diolah sedemikian rupa berhasil menjadi energi listrik. Mereka mengakui, temuan yang dinamakan ‘Banana Natural Energyzer’ (Ba-Na Gyzer) saat ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan.
Hita Hamastuti mengatakan, ide membuat energi listrik tenaga kulit pisang ini muncul setelah mengetahui kulit pisang memiliki kadar glukosa 18,5 persen.
Kadar glukosa ini bagus untuk diolah menjadi etanol. Alat ini menggunakan larutan asam asetat hasil fermentasi dari limbah kulit pisang. Fermentasi itu kemudian dimasukkan dalam tungku. Selanjutnya, dari tungku itu diberi selang untuk mengalirkan fermentasi ke dalam kotak kecil.
Di kotak ini terdapat katup anode dan katode untuk mengalirkan energi listrik. Lalu, tinggal jepit katup tersebut dengan penjepit aliran listrik. ”Seperti kita mengalirkan energi listrik dari air aki, tapi sumber energinya kan berbeda,” ujar Hita.
Gadis berkacamata ini menjelaskan, untuk menghasilkan tenaga listrik sebesar 1,5 volt dibutuhkan sebanyak 250 gram kulit pisang dicampur 250 ml air.
Energi listrik didapat dari cairan elektrolit hasil fermentasi campuran kulit pisang dan air yang diblender. Jus kulit pisang ini didiamkan selama tujuh hari. Fermentasi akan menghasilkan cairan elektrolit CH3COOH. 
Cairan elektrolit kulit pisang akan menghasilkan energi listrik setelah ditempatkan dalam wadah khusus (sel volta) mirip aki. Air fermentasi menjadi cairan penghasil listrik. Sedangkan sel elektrolisisnya bisa menggunakan pelat Zn (seng) dan tembaga(Cu).
Sama seperti aki, proses elektrolisis akan mengalirkan listrik yang bisa digunakan pada alat elektronik bervoltase 1,5 volt. Listrik ini oleh kelompok peneliti ITS yang beberapa kali menjuarai penelitian nasional itu dipakai untuk membuat light trap.
Lampu perangkap hama (light trap) dipilih karena sesuai dengan energi listrik yang dihasilkan. Selain itu, bisa membantu petani membunuh hama sundap pada area sawah radius 12 meter persegi.
Menurut Hita, kulit pisang mudah didapat dan gratis. Apalagi, 50 persen sumber buah-buahan di Indonesia dipenuhi pisang. Kulit pisang juga punya kandungan glukosa tinggi.
“Dalam percobaan, listrik kulit pisang bisa menyalakan light trap sekitar dua jam. Ini sesuai dengan waktu munculnya hama sundap, sekitar pukul 17.00 WIB sampai 19.00 WIB,” tambah Hita. Energi listrik bisa dilipatgandakan jika diinginkan dengan membuat rangkaian seri dari beberapa wadah elektrolisis (sel volta).
Sumber: SuryaOnline, KickAndy, ITS
READ MORE - Energi Listrik dari Kulit Pisang
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Zinc Plating / Over Zinc



Zinc Plating / Over Zinc






Sebagai bahan logam yang mempunyai ketahanan karat yang baik, logam zinc banyak digunakan sebagai pelapis untuk mencegah terjadinya karat pada logam yang lain. Zinc bukan hanya melapisi, tetapi juga sebagai penyerap elektron dari logam yang dilapisinya sehingga dapat mencegah terjadinya reaksi oksidasi.


Proses pelapisan Zinc ada dua macam:

1. Zinc Plating adalah proses pelapisan zinc yang menggunakan listrik sebagai alat bantu
Proses Zinc Plating paling banyak digunakan untuk barang yang berukuran kecil dengan skala produksi yang besar, seperti paku, mur, dan baut.

2. Galvanized adalah proses pelapisan zinc yang menggunakan leburan dari logam zinc
Proses Galvanized lebih banyak digunakan untuk pelapis bahan yang berukuran besar seperti tiang listrik, atap rumah (atap zeng), pagar, kawat besi gulung (wire) , dan roll plat besi.     


Jenis Proses Zinc Plating

Proses Zinc Plating dikategorikan menjadi 2, yaitu :
1. Alkaline Zinc
2. Acid Zinc

Alkaline Zinc dibagi lagi menjadi :
1. Alkaline Cyanide Zinc Plating
2. Alkaline non cyanide Zinc Plating

Acid Zinc dibagi lagi menjadi :
1. Chloride based zinc Plating (Ammonium Chloride atau Potassium Chloride)
2. Sulfat based zinc Plating

Selain yang disebutkan di atas, ada juga proses zinc Plating yang diberi campuran logam lain yang disebut proses Zinc Alloy Plating, seperti :

- Zinc Nickel Plating
- Zinc Copper Plating (Brass Plating atau White Brass Plating)
- Zinc Cobalt Plating
- Zinc Copper Tin Plating (Imitation Gold Plating)


Proses Chromating

Untuk meningkatkan daya tahan karat dari zinc perlu dilakukan proses passivating atau chromating atau conversion coating.
Disebut juga proses Chromating karena menggunakan bahan kimia dasar Chrom, baik itu hexavalent chrom atau trivalent chrom.
Ada juga yang mencoba proses passivating tanpa menggunakan chrom, misal molybdate conversion coating.


Proses Chromating dibedakan sesuai dengan warna yang dihasilkan, yaitu :
Blue Chromating (Blue Passivating)    : warna putih kebiruan.
Yellow/Rainbow Chromating               : warna kuning atau pelangi.
Black Chromating / blackened            : warna hitam.
Green army chromating                     : warna hijau tentara.



Proses chromating yang bagus dapat meningkatkan ketahanan karat dari lapisan zinc, dan untuk pengujiannya menggunakan metode salt spray. Dimana lapisan plating disemprot dengan air garam dengan kadar tertentu, kemudian dibiarkan beberapa lama, sampai mulai terbentuk white rust (bercak putih) sebagai tanda terjadinya proses oksidasi. Makin lama waktu terbentuknya white rust, makin baik ketahanan karat dari lapisan tersebut.
READ MORE - Zinc Plating / Over Zinc
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Electroplating



Electroplating


Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis.
Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan, adalah larutan elektrolisisnya. Dalam penelitian yang baru belakangan ini (tahun 2004), dilakukan oleh Tadashi Doi dan Kazunari Mizumoto, mereka menemukan larutan baru (elektrolisis) yang dinamakan larutan citrate ( kekerasan deposit mencapai 440 VHN).
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
Karena itu, tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan (decorative)
Prinsip Dasar Electroplating Kita mengenal istilah anoda, katoda, larutan elektrolit. Ketiga istilah tersebut digunakan seluruh literatur yang berhubungan dengan pelapisan material khususnya logam dan diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
• Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik. Anoda dalam larutan elektrolit ada yang
[[Berkas:Contoh.jpg]
Gambar 1. Anoda, Katoda, dan Elektrolit
larut dan ada yang tidak. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja., sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik, juga sebagai bahan baku pelapis. • Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang akan dilapisi, dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber arus listrik. • Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang bermuatan positf atau negatif. Karena electroplating adalah suatu proses yang menghasilkan lapisan tipis logam di atas permukaan logam lainnya dengan cara elektrolisis, maka perlu kita ketahui skema proses electroplating tersebut.
Skema Proses Electroplating Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit sehinnga ion logam mengendap pada benda padat yang akan dilapisi. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai katoda.
Gambar 2. Skema proses electroplating
Reaksi kimia yang terjadi pada proses electroplating seperti yang terlihat pada Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada KATODA
Pembentukan lapisan Nikel
Ni2+ (aq)¬ + 2e¬¬¬¬- →Ni (s)
Pembentukan gas Hidrogen
2H+ (aq)¬ + 2e¬¬¬¬- →H2 (g
Reduksi oksigen terlarut
½ O2 (g) + 2H + →H2O (l)
Pada ANODA
Pembentukan gas oksigen
H2O (l) →4H + (aq) + O2 (g) + 4e¬¬¬¬-
Oksidasi gas Hidrogen
H2 (g) →2H+(aq) + 2e-

Mekanisme terjadinya pelapisan logam adalah dimulai dari dikelilinginya ion-ion logam oleh molekul-molekul pelarut yang mengalami polarisai. Di dekat permukaan katoda, terbentuk daerah Electrical Double Layer (EDL) yang bertindak seperti lapisan dielektrik. Adanya lapisan EDL memberi beban tambahan bagi ion-ion untuk menembusnya. Dengan gaya dorong beda potensial listrik dan dibantu oleh reaksi-reaksi kimia, ion-ion logam akan menuju permukaan katoda dan menangkap electron dari katoda, sambil mendeposisikan diri di permukaan katoda. Dalam kondisi equilibrium, setelah ion-ion mengalami discharge menjadi atom-atom kemudian akan menempatkan diri pada permukaan katoda dengan mula-mula menyesuaikan mengikuti susunan atom dari material katoda.





READ MORE - Electroplating
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Prinsip Dasar Electroplating



Prinsip Dasar Electroplating







Prinsip dasar Electroplating adalah melapisi permukaan benda kerja dengan logam jenis lain untuk memperbaiki kualitas permukaan dari benda kerja tersebut. Proses pelapisan tersebut bisa berlangsung dengan bantuan arus listrik DC dengan media larutan elektrolit (larutan penghantar).



1. Bak Plating.
2. Anoda (+).
3. Katoda / benda kerja (-).
4. Lapisan logam yang terbentuk.
5. Larutan Elektrolit.
6. Rectifier (Sumber arus DC).
7. Voltmeter.
8. Amperemeter.
9. Tembaga untuk penghantar listrik.

1. Bak Plating
Bak Plating harus terbuat dari bahan yang tahan dengan larutan elektrolit yang digunakan. Umumnya terbuat dari PVC atau PP. Untuk ukuran yang besar bisa menggunakan besi atau semen yang dilapisi PVC atau PP. Ukuran bak menentukan ukuran dan jumlah barang yang bisa diproses.

2. Anoda
Anoda dihubungkan dengan kutub positip dari rectifier.
Anoda biasanya terbuat dari logam yang akan dilapiskan. Dengan adanya arus listrik anoda tersebut bisa larut ke dalam larutan elektrolit . Dalam waktu bersamaan ion logam dalam larutan yang dekat dengan benda kerja, berubah menjadi logam dan melapisi benda kerja. Contohnya anoda Nickel, Copper, Zinc, Tin,  dan Brass.
Ada juga anoda yang tidak bisa larut. Jadi untuk menggantikan ion logamnya harus ditambahkan bahan kimia ke dalam larutan elektrolit, seperti anoda chrom, carbon, Platinize Titanium, dan Stainless Steel.

3. Katoda
Katoda atau benda kerja dihubungkan dengan kutub negatip dari rectifier. Permukaan benda kerja yang dekat dengan anoda akan lebih mudah terlapisi dibandingkan dengan yang lebih jauh atau terhalang.
Dengan mengatur posisi benda kerja terhadap anoda akan membantu meratakan lapisan dan mempercepat proses plating.

4. Lapisan logam
Lapisan logam yang terbentuk mempunyai karakteristik yang khusus. Tergantung dari  kadar kandungan bahan kimia dalam elektrolit, kondisi  proses, dan kualitas arus listrik. Diperlukan pengetahuan yang lebih dalam tentang elektroplating untuk bisa menghasilkan lapisan logam dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan.
Lapisan logam ini dalam satuan micron, dan bisa diukur dengan menggunakan thickness meter.

5. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit berfungsi sebagai penghantar listrik dan media pelarutan dari ion logam. Larutan elektrolit ini biasanya terdiri garam yang mengandung ion logam, buffer (pengatur pH), dan aditif (Surfactant, Brightener dan Katalis). Volume larutan elektrolit yang menyusut karena penguapan bisa dikembalikan lagi ke volume semula dengan menambahkan air bilasan dari proses plating tersebut. Untuk mempertahankan kadar dari larutan elektrolit, bisa dilakukan test secara berkala, dan menambahkan bahan kimia yang berkurang.

6. Rectifier
Rectifier merupakan sumber arus DC dari Proses Electroplating. Rectifier sebaiknya yang bisa diatur Volt DC nya, sehingga bisa disesuaikan dengan ukuran benda kerja dan jenis Platingnya.

7. Volt meter
Volt meter disini untuk mengukur Volt yang sedang digunakan dalam proses Plating. Volt diatur untuk mendapatkan ampere yang diinginkan atau sesuai dengan perhitungan standar. Pengaturan Volt yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas lapisan dan lamanya proses kerja.

8. Ampere meter
Ampere meter untuk mengukur ampere dari arus listrik selama proses Plating. Ampere ini sangat penting, karena bisa digunakan untuk menghitung  jumlah logam yang melapisi, sehingga bisa digunakan untuk menghitung biaya produksi.
Ampere meter idealnya yang digital agar lebih akurat dalam pembacaannya. Ampere ini juga sebagai parameter standar dari Plating, sebab setiap proses Plating mempunyai standar ampere per-desimeterpersegi yang berbeda-beda.

9. Tembaga
Tembaga untuk penghantar listrik dari Rectifier ke anoda atau katoda. Ukuran dari tembaga disesuaikan dengan ampere yang digunakan. Sebisa mungkin jangan banyak sambungan, karena dapat memperburuk aliran arus listrik. Setiap sambungan yang ada harus sering di cek dan dibersihkan agar arus listrik tetap lancar.
READ MORE - Prinsip Dasar Electroplating
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

KETEL UAP



( EXTERNAL COMBUSTION ENGINE)

A. Pengertian ketel uap


















Ketel uap adalah alat untuk menghasilkan uap, dimana
terdiri dari dua bagian yang penting, Yaitu :
1. Dapur pemanas : adalah penghasil panas yang di apat
dari pembakaran bahan bakar
2. Boiler proper: adalah alat pengubah air menjadi uap
atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari
ketel untuk berbagi proses dalam aplikasi pemanasan

B. Macam macam boiler
1. Ketel pipa api (fire tube boiler) or (shell boiler).
Air di dalam tabung dan diluar api






















2. Ketel Pipa air ( Water tube boiler)




















C. Instalasi ketel uap













D. Cara kerja










Air umpan ketel dari tangki dipompakan untuk dipanaskan
awal sebelum masuk ketel uap
Dari economizer air yang sudah hangat dialirkan, selan
jutnya dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh (saturated
steam)
Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas
(superheater) dan menghasilkan uap panas lanjut (superheated
steam) yang siap untuk digunakan, seperti:
1. Menggerakan turbin uap (steam turbin)
2. Untuk keperluan pemrosesan (merebus, memanaskan dll
Steam generation juga dilengkapi dengan peralatan peralatan
keselamatan, seperti :
1. Pengukur level sir di ketel
2. Pengukur tekanan di ketel
READ MORE - KETEL UAP
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Dasar Teori Elektroplating



Dasar Teori Elektroplating

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 24-07-2009
Elektroplating dibuat dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam atau material lain yang konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda dan katoda dihubungkan pada kutub positif dan negatif terminal sumber arus searah (DC). Logam yang terhubung dengan kutub positif disebut anoda dan yang terhubung dengan kutub negatif disebut katoda. Ketika sumber tegangan digunakan pada elektrolit, maka kutub positif mengeluarkan ion bergerak dalam larutan menuju katoda dan disebut sebagai kation. Kutub negatif juga mengeluarkan ion, bergerak menuju anoda
dan disebut sebagai anion. Larutannya disebut elektrolit.
Hubungan antara voltase dalam elektrolit dan kekuatan arus listrik yang mengalir ditunjukkan oleh hukum Ohm yaitu :
gb7611
Besarnya listrik yang mengalir yang dinyatakan dengan Coulomb adalah sama dengan arus listrik dikalikan dengan waktu. Dalam pemakaian secara umum atau dalam pemakaian elektroplating satuannya adalah ampere-jam (Ampere-hour) yang besarnya 3600 coulomb, yaitu sama dengan listrik yang mengalir ketika arus listrik sebesar 1 ampere mengalir selama 1 jam.
gb7621
Michael Faraday pada tahun 1833 menetapkan hubungan antara kelistrikan dan ilmu kimia pada semua reaksi elektrokimia. Dua hukum Faraday ini adalah :
1. Hukum I : Jumlah dari tiap elemen atau grup dari elemen-elemen yang dibebaskan pada kedua anoda dan katoda selama elektrolisa sebanding dengan jumlah listrik yang mengalir dalam larutan.
2. Hukum II : Jumlah dari arus listrik bebas sama dengan jumlah ion atau jumlah substansi ion yang dibebaskan dengan memberikan sejumlah arus listrik adalah sebanding dengan berat ekivalennya.
Hukum I membuktikan terdapat hubungan antara reaksi kimia dan jumlah total listrik yang melalui elektrolit. Menurut Faraday, arus 1 Ampere mengalir selama 96.496 detik ( 26,8 jam) membebaskan 1,008 gram hidrogen dan 35,437 gram khlor dari larutan asam khlorida encer. Seperti hasil yang ditunjukkan bahwa 96.496 coulomb arus listrik membebaskan satu satuan berat ekivalen ion positif dan negatif. Oleh sebab itu 96.496 coulomb atau kira-kira 96.500 coulomb yang disebut 1 Faraday sebanding dengan berat 1 elektrokimia. Untuk menentukan logam yang terdeposisi dengan arus dan waktu dapat ditentukan :
gb7631
Langkah selanjutnya adalah mengalikan bilangan Faraday dengan bilangan gram yang diendapkan oleh 1 Faraday (gram ekivalen), maka persamaannya menjadi:
gb7641
Untuk menentukan tebal pelapisan yang terjadi perlu diketahui berat jenis dari logam yang terlapis pada katoda. Hubungan berat jenis dengan harga-harga yang lainnya adalah sebagai berikut :
gb7651
Efisiensi plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda. Efisiensi katoda yaitu arus yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda dibandingkan dengan total arus masuk. Arus yang tidak dipakai untuk pengendapan digunakan untuk penguraian air membentuk gas hidrogen, hilang menjadi panas atau pengendapan logam-logam lain sebagai impuritas yang tak diinginkan. Efisiensi anoda yaitu perbandingan antara jumlah logam yang terlarut dalam elektrolit dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday.Kondisi plating yang baik bila diperoleh efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda, sehingga konsentrasi larutan bila menggunakan anoda aktif akan selalu tetap.
gb7661
Efisiensi arus katoda sering dipakai sebagai pedoman menilai apakah semua arus yang masuk digunakan untuk mengendapkan ion logam pada katoda sehingga didapat efisisensi plating sebesar 100 % ataukah lebih kecil. Adanya kebocoran arus listrik, larutan yang tidak homogen dan elektrolisis air merupakan beberapa penyebab rendahnya efisiensi.
Elektrolisis air merupakan reaksi samping yang menghasilkan gas hidrogen pada katoda dan gas oksigen pada anoda.Reaksi elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut :
gb7671
Secara praktis efisiensi plating dinyatakan sebagai perbandingan berat nyata terhadap berat teoritis endapan pada katoda.
Apabila logam dimasukkan pada larutan yang mengandung ionnya sendiri akan menimbulkan beda potensial antara logam tersebut dengan larutan. Beda potensial ini disebabkan karena atom dari logam untuk menjadikan satu atau lebih muatan negatif dan lepas ke dalam larutan dalam bentuk ion.
Pada saat yang bersamaan terjadi reaksi kebalikan dalam larutan. Dua reaksi yang berlawanan tersebut berlangsung pada kecepatan yang tidak sama, maka potensial ini akan diatur oleh permukaan logam dan elekrolit yang berhubungan dengan permukaan logam. Akhirnya kondisi setimbang tercapai dimana ionisasi dan pelepasan berlangsung tepat pada kecepatan yang sama. Kesetimbangan ini disebut dengan potensial kesetimbangan atau potensial bolak-balik pada partikel logam pada laruan yang dipergunakan.
gb7681
Potensial elektroda standar berdasarkan skala hidrogen, dimana semua logam-logam sebelum hidrogen pada skala hidrogen mampu menggantikan hidrogen dari larutan yang mengandung ion hidrogen, dan logam-logam setelah hidrogen pada skala hidrogen biasanya tidak dapat menggantikan hidrogen secara langsung. Berikut ini adalah skala hidrogen :
gb7691
Logam seng, timah hitam dan timah putih dinamakan logam dasar karena mudah larut di dalam asam dan ditunjukkan oleh tanda potensial negatif, sedangkan kebalikan dari ketiga logam diatas adalah logam mulia seperi tembaga, perak dan emas ditunjukkan oleh tanda potensial positif.
PELAPISAN TEMBAGA
Dalam pelapisan tembaga digunakan bermacam-macan larutan elektrolit, yaitu :
1.      Larutan asam
2.     Larutan sianida
3.     Larutan fluoborat
4.     Larutan pyrophosphat
Diantara empat macam larutan di atas yang paling banyak digunakan adalah larutan asam dan larutan sianida
PELAPISAN TIMAH PUTIH
Pelapisan timah putih pada besi dengan cara listrik (elektroplating) sudah sangat lama dilakukan untuk kaleng-kaleng makanan, minuman dan sebagainya. Pelapisan secara listrik pada umumnya sudah menggantikan pelapisan secara celup panas, karena pelapisan secara celup panas menghasilkan lapisan yang tebal dan kurang merata (kurang halus) sedangkan pelapisan secara listrik dapat menghasilkan lapisan yang tipis dan lebih merata/halus. Dengan keuntungan tersebut pada saat ini lebih banyak industri yang melakukan pelapisan timah putih secara listrik dari pada secara celup panas (Hot Dip Galvanizing)..
PELAPISAN SENG
Seng sudah lama dikenal sebagai pelapis besi yang tahan korosi, murah harganya, dan mempunyai tampak permukaan yang cukup baik. Pelapisan senga pada besi dilaksanakan dengan beberapa cara seperti galvanizing, sherardizing, atau metal spraying. Namun pelapisan secara listrik (elektroplating) lebih disukai karena mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan cara-cara pelapisan yang lain, diantaranya :
a.      Lapisan lebih merata
b.     Daya rekat lapisan lebih baik
c.      Tampak permukaan lebih baik
Karena beberapa keuntungan itulah maka lebih banyak dilaksanakan pelapisan secara listrik daripada cara-cara lainnya. Pelapisan seng secara listrik kadang juga disebut elektro-galvanizing. Larutan elektrolit yang sering digunakan ada dua macam yaitu larutan asam dan larutan sianida. Bila kedua larutan tersebut dibandingkan maka permukaan lapisan hasil dari penggunaan larutan sianida adalah lebih baik jika dibandingkan dengan larutan asam. Namun larutan asam digunakan bila dikehendaki kecepatan pelapisan yang tinggi dan biaya yang lebih murah.
Larutan lain yang sering digunakan pada pelapisan adalah larutan alkali zincat dan larutan pyrophosphat.
PELAPISAN NIKEL
Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilaksanakan baik untuk tujuan pencegahan karat ataupun untuk menambah keindahan. Dengan hasil lapisannya yang mengkilap maka dari segi ini nikel adalah yang paling banyak diinginkan untuk melapis permukaan. Dalam pelapisan nikel selain dikenal lapisan mengkilap, terdapat juga jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi tampak permukaan yang buram inipun dapat juga digosok hingga halus dan mengkilap. Jenis lain dari pelapisan nikel adalah pelapisan yang berwarna hitam. Warna hitam inipun tampak menarik dan digunakan biasanya untuk melapis laras senapan dan lainnya.
PELAPISAN KHROM
Selain nikel, maka pelapisan khrom banyak dilaksanakan untuk mendapatkan permukaan yang menarik.  Karena sifat khas khrom yang sangat tahan karat maka pelapisan khrom mempunyai kelebihaan tersendiri bila dibandingkan dengan pelapisan lainnya. Selain sifat dekoratif dan atraktif dari pelapisan khrom, keuntungan lain dari pelapisan khrom adalah dapat dicapainya hasil pelapisan yang keras. Sumber logam khrom didapat dari asam khrom, tapi dalam perdagangan yang tersedia adalah khrom oksida (Cr O3) sehingga terdapatnya asam khrom adalah pada waktu khrom oksida bercampur dengan air

Pengerjaan Lapis Listrik

Pemilihan Jenis Pelapis
Di dalam proses lapis listrik, logam-logam yang umumnya digunakan untuk pelapis antara lain adalah : kadmium, khrom,tembaga, emas, perak, timbal, nikel dan seng, sedangkan logam paduan yang digunakan antara lain adalah kuningan dan perunggu.
gb7541
Lapis Logam Mulia
Logam-logam pelapis yang termasuk dalam golongan ini adalah logam yang betul-betul melindungi. Logam ini lebih bersifat katodik daripada logam yang dilindungi. Sebagian besar dari logam pelindung termasuk ke dalam golongan ini.
gb7551
Lapis Logam Korban
Logam-logam pelapis yang termasuk dalam golongan ini adalah logam-logam yang lebih anodik dari logam yang dilindungi, sehingga logam pelindung ini akan rusak lebih dahulu, contoh:seng.
gb7561
Untuk mendapatkan perlindungan yang baik, pemilihan jenis pelapis perlu dilakukan secara hati-hati. Hal-hal penting yang perlu di jadikan dasar pertimbangam adalah :
Tujuan Melapisi
Tujuan melapisi dapat dibagi menjadi 3 kelompok.Kelompok 1.: Hanya untuk menambah daya tahan terhadap korosi.Contoh : lapis seng pada kawat baja untuk jalur komunikasi.
gb7581
Kelompok 2.: Untuk mendapatkan permukaan yang tahan korosi dan sifat tertentu yang tidak dimiliki oleh logam yang akan dilapisi.Contoh : lapis nikel & khrom pada relay tilpun, dimana selainuntuk melindungi logam dasarnya dari korosi juga diharapkan akan memperbaiki sifat tahan aus.(wear resistance).
gb591
Kelompok 3.: Hanya untuk mendapatkan sifat tertentu.
Contoh : lapis khrom pada silinder dan bagian lain dari mesin pembakaran, dimaksudkan untuk 91 memperbaiki sifat tahan aus dan lubrikasi dari permukaannya.
gb760
Fungsi dari benda yang dilapisi
Sebelum menentukan jenis pelapis yang akan digunakan,terlebih dahulu perlu diketahui fungsi dari benda yang akan dilapisi tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian, antara lain :
a.Faktor Lingkungan Logam pelapis harus disesuaikan dengan lingkungan dimana benda yang akan dilapisi tersebut berada
b.Umur pelayanan (service life).Pemilihan logam pelapis juga harus disesuaikan dengan umur pelayanan dari benda yang akan dilapisi.
c.Logam dasar yang akan dilapisi.Suasana pelapisan (kondisi elektrolit) harus sesuai dengan benda yang akan dilapisi.Bentuk dan ukuran dari benda yang akan dilapisi. Disain bak,rak dan anoda yang digunakan untuk pelapisan harus sesuai dengan bentuk ukuran dari benda yang akan dilapisi.

Proses Elektroplating Tembaga-Nikel-Khrom

Proses pelapisan tembaga-nikel-khrom terhadap logam ferro atau kuningan sebagai logam yang dilapis adalah satu cara untuk melindungi logam terhadap serangan korosi dan untuk mendapatkan sifat dekoratif. Cara pelapisan tembaga-nikel-khrom dengan metode elektroplating adalah sebagai berikut:Pelapisan menggunakan arus searah. Cara kerjanya mirip dengan elektrolisa, dimana logam pelapis bertindak sebagai anoda,sedangkan logam dasarnya sebagai katoda. Cara terakhir ini yang disertai dengan perlakuan awal terhadap benda kerja yang baik mempunyai berbagai keuntungan dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
a. Lapisan relatif tipis.
b. Ketebalan dapat dikontrol.
c. Permukaan lapisan lebih halus.
d. Hemat dilihat dari pemakaian logam khrom.
Pengerjaan elektroplating tembaga-nikel-khrom pada dasarnya terbagi atas tiga proses yaitu perlakuan awal, proses pelapisan dan proses pengolahan akhir hasil elektroplating.Proses elektroplating ini terdapat tiga jenis proses pelapisan yaitu yang pertama adalah pelapisan logam dengan Tembaga, lalu dilanjutkan dengan pelapisan Nikel dan yang terakhir benda dilapis dengan Khrom.
Pelapisan Tembaga
Tembaga atau Cuprum (Cu) merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai sifat hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga digunakan untuk pelapisan dasar karena dapat menutup permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Pelapisan dasar tembaga dipelukan untuk pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian yang kemudian dilakukan pelapisan akhir khrom.
gb7701
Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan nikel dan khrom. Tembaga digunakan sebagai suatu lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan melindungi baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan plating tembaga untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus yang tinggi.
Sifat-sifat Fisika Tembaga
1.Logam berwarna kemerah-merahan dan berkilauan
2.Dapat ditempa, dibengkokan dan merupakan penghantar panas dan listrik
3.Titik leleh : 1.0830C, titik didih : 2.3010C
4.Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3
Sifat-sifat Kimia Tembaga
1.Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan membentuk oksida tembaga (CuO)
2.Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa, menurut reaksi : 2Cu + O2 + CO2 + H2O → (CuOH)2 CO3
3.Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4encer
4.Dapat bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer dan pekat
Cu + H2SO4 → CuSO4 +2H2O + SO2 Cu + 4HNO3 pekat → Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2 3Cu + 8HNO3 encer → 3Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO
5.Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara elektrokimia,digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam. Untuk tipe alkali komposisi larutan dan kondisi operasi dapat dilihat pada tabel 2.3.
gb7712
gb7722
Larutan Strike menghasilkan lapisan yang sangat tipis. Larutan strike dapat pula dipakai sebagai pembersih dengan pencelupan pada larutan sianida yang ditandai dengan keluarnya gas yang banyak pada benda kerja sehingga kotoran-kotoran yang menempel akan mengelupas. Larutan ini terutama digunakan pada komponen-komponen dari baja sebagai lapisan dasar, untuk selanjutnya dilakukan pelapisan tembaga dengan logam lain.
gb7731
Formula kecepatan tinggi atau efisiensi tinggi digunakan untuk plating tembaga tebal, smentara proses Rochelle digunakan untuk menghasilkan pelapisan yang bersifat antara strike dan kecepatan tinggi. Garam-garam Rochelle tidak terdekomposisi dan hanya berkurang melalui drag-out yaitu terikutnya larutan pada benda kerja pada saat pengambilan dari tanki tinggi disbanding larutan strike sebab kerapatan arus katoda dan efisiensi penting dalam kecepatan plating. Larutan Rochelle dan kecepatan tinggi dapat dioperasikan pada temperatur relatif tinggi.Komposisi larutan dan kondisi operasi untuk pelapisan tembaga asam dapat dilihat pada tabel 2.4.
Proses “Pengolahan Awal” adalah proses persiapan permukaan dari benda kerja yang akan mengalami proses pelapisan logam.Pada umumnya proses pelapisan logam itu mempunyai dua tujuan pokok adalah sifat dekorasi, sifat ini untuk mendapatkan tampak rupa yang lebih baik dari benda asalnya, dan aplikasi teknologi, sifat ini misalnya untuk mendapatkan ketahanan korosinya, mampu solder, kekerasan, sifat listrik dan lain sebagainya.Keberhasilan proses pengolahan awal ini sangat menentukan kualitas hasil pelapisan logam, baik dengan cara listrik, kimia maupu dengan cara mekanis lainnya.
Proses pengolahan awal yang akan mengalami proses pelapisan logam pada umumnya meliputi proses-proses pembersihan dari segala macam pengotor (cleaning proses) dan juga termasuk proses-proses pada olah permukaan seperti poleshing, buffing,dan proses persiapan permukaan yang lainnya.Untuk mendapatkan daya lekat pelapisan logam (adhesi) dan fisik permukaan benda kerja yang baik dari suatu lapisan logam, maka perlu diperhatikan cara olah permukaan dan proses pembersihan permukaan. Ketidaksempurnaan kedua hal tersebut di atas dapat menyebabkan adanya garisan-garisan pada benda kerja dan pengelupasan hasil pelapisan logam.
gb7741

Pelapisan Logam di Industri

Setiap tahun, korosi yang terjadi diberbagai lingkungan menyebabkan kerusakan yang memakan biaya cukup besar. Untuk menanggulangi bahaya korosi, yang berarti juga memperkecil kerugian, perlu dicari cara-cara untuk melindungi logam yang mudah terkorosi.Salah satu cara perlindungan yang patut diketengahkan adalah memberikan suatu lapisan logam tertentu sebagai lapis pelindung.Ada bermacam-macam cara untuk memberikan logam pelapis pada logam yang akan dilindungi. Salah satu diantaranya adalah proses lapis listrik (electroplating).
gb7511
Lapis listrik menawarkan jasanya untuk memberikan suatu perlindungan dengan menggunakan logam-logam tertentu sebagai lapis pelindung, misalnya : nikel, khrom, seng, timah dan lain-lain.Banyak orang yang tidak terjun langsung dalam industri lapis listrik mengira bahwa lapis listrik hanya untuk menbuat benda-benda tampak lebih menarik. Pada kenyataannya peranan lapis listrik jauh lebih luas lagi. Peranan utamanya adalah melindungi logam yang dilapisi dari bahaya korosi. Disamping itu peranan penting lainnya ialah dapat menambah daya tahan terhadap gesekan, memperbaiki sifat konduktivitas, memudahkan penyolderan, menambah kekerasan dan lain-lain. Sehingga memungkinkan para perancang dan ahli teknik untuk mendapatkan kombinasi sifat-sifat dari permukaan benda yang dilapisi dan logam pelapisnya.
Konsep Dasar
Lapis listrik adalah suatu proses pengendapan/deposisi suatu logam pelindung yang dikehendaki diatas logam lain dengan cara elektrolisa. Biasanya elektrolisa dilakukan dalam suatu bejana yang disebut sel elektrolisa yang berisi cairan elektrolit/rendaman (bath). Pada rendaman ini tercelup paling tidak dua elektroda.Masing-masing elektroda dihubungkan dengan arus listrik, terbagi menjadi kutub positif (+) dan negatif (-) dikenal sebagai anoda (+) dan katoda (-).
gb7521
Selama proses lapis listrik berlangsung terjadi reaksi kimia pada daerah elektroda/elektrolit; baik reaksi reduksi maupun oksidasi.Karena pada proses lapis listrik reaksi diharapkan berjalan terus menerus menuju arah tertentu secara tetap, maka hal yang paling penting dalam proses ini adalah mengoperasikan proses ini dengan menggunakan arus searah.Dari uraian terdahulu dapat dikatakan bahwa ada 4 bagian yang utama (penting) dari suatu sistem lapis listrik. Keempat bagian yang harus ada didalam suatu unit lapis listrik adalah :
a.Larutan elektrolit (rendaman)
b.Anoda
c.Katoda (benda kerja)
d.Sirkuit luar
Rendaman/Larutan Elektrolit
Setiap larutan elektrolit yang dijadakan rendaman tempat proses lapis listrik berlangsung harus mengandung bahan-bahan terlarut yang sekurang-kurangnya memiliki satu dari fungsi berikut ini :
a. Menyediakan sumber logam yang akan diendapkan
b. Membentuk kompleks dengan ion logam yang akan diendapkan
c. Konduktif
d. Dapat menstabilkan larutan dari hidrolisa
e. Bertindak sebagai buffer
f. Memodifikasi atau mengatur bentuk fisik dari endapan
g. Membantu pelarutan anoda.Adapun rendaman yang digunakan dalam proses lapis listrik dapat bersifat asam maupun basa.
Rendaman Asam Dengan Garam Sederhana
Biasanya rendaman selalu rengandung garam dari logam yang akan diendapkan/dilapiskan. Sebaiknya dipilih garamgaram yang mudah larut namun anion dari garam tersebut tidak mudah tereduksi. Walaupun anion tidak ikut secara langsung dalam proses terjadinya pelapisan, tetapi jika menempel pada permukaan katoda akan merupakan gangguan bagi struktur endapan.Aktivitas dari ion logam ditentukan oleh konsentrasi dari garam logamnya, derajat disosiasi dan konsentrasi komponen lain yang ada di dalam rendaman. Jika konsentrasi logamnya tidak mencukupi untuk diendapkan, akan terbentuk endapan yang terbakar pada rapat arus yang relative rendah.
gb7531
Adanya ion khlorida di dalam rendaman yang bersifat asam mempunyai dua (2) fungsi utama, pertama akan memudahkan terkorosinya anoda atau mencegah pasivasi anoda dan yang kedua akan menaikkan koefisien difusi dari ion logamnya berarti menaikkan batas rapat arus (limiting current density).
Rendaman yang Mengandung Garam Kompleks
Garam kompleks yang sering digunakan dalam proses lapis listrik adalah Sianida. Karena siano kompleks terdekomposisi oleh asam, maka rendaman harus bersifat alkali (basa).Adanya natrium atau kalium hidroksida akan memperbaiki konduktivitas dan mencegah liberasi dari asam hidrosianat oleh CO2 yang masuk ke dalam rendaman dari udara.
Buffer (penyangga) dan komponen lainnya
Disamping garam logamnya sebagai komponen utama,rendaman juga mengandung komponen lain, misalnya komponen yang berfungsi sebagai penyangga (mengatur pH);misal untuk rendaman nikel digunakan asam borat sebagai buffer.85 Sedangkan penambahan asam sulfat pada rendaman tertentu akan menaikkan konduktivitas dan mencegah hidrolisa.
Bahan Imbuh (Addition Agent)
Untuk mendapatkan hasil pelapisan yang baik (mengkilap,rata) diperlukan adanya komponen-komponen lain yang ditambahkan kedalam rendaman. Diantaranya adalah “Wetting agent”,levellers dan bahan pengkilap (brightener).
Anoda
Anoda yang digunakan dalam proses lapis listrik harus dapat mengalirkan arus listrik dari luar kedalam larutan/rendaman dan juga harus berfungsi sebagai pengisi kekurangan logam didalam larutan karena mengendap pada permukaan katoda.Anoda dapat berbentuk lempengan logam yang masif atau dapat juga berbentuk bola atau potongan-potongan kecil.
Ada dua jenis anoda, yaitu anoda yang terbuat dari logam yang akan diendapkan,dikenal dengan nama anoda terlarut dan satu lagi adalah anoda yang terbuat dari logam lain yang tidak larut dalam rendaman, dikenal dengan nama anoda inert.Ada keuntungan dan kerugiannya masing-masing bila menggunakan jenis anoda tersebut.
Keuntungan bila kita menggunakan anoda terlarut antara lain adalah larutan/rendaman dapat dikatakan memiliki kandungan 87 logam yang konstan, penambahan garam logamnya tidak perlu dilakukan. Sedangkan ke rugiannya menggunakan anoda terlarut adalah seringkali ada pengotor yang ikut terlarut dan kadangkadang juga ada bahan-bahan yang tidak larut yang akan mengotori rendaman, disamping itu perlu dilakukan kontrol apakah anoda tetap aktif dan tidak membentuk film tipis yang akan menyebabkan anoda menjadi pasif.
Keuntungan menggunakan anoda inert adalah tidak perlu mengganti anoda (karena tidak akan habis) jadi sekali dipasang dapat digunakan selamanya; namun demikian ada juga kerugiannya yaitu, logam didalam rendaman lama kelamaan akan habis mengendap dibawa, sehingga analisa larutan dan penambahan bahan kimia kedalam larutan harus kerapkali dilakukan.
Katoda
Katoda atau benda kerja dapat memiliki bermacam bentuk dan dapat terbuat dari beraneka logam yang penting katoda harus bersifat konduktor sehingga proses lapis listrik dapat berlangsung dan logam
dapat menempel pada katoda (benda kerja).Bila benda kerja tidak bersifat konduktor, dapat dilakukan pengerjaan awal yang membuat benda kerja siap menjadi katoda dalam proses lapis listrik.
Sirkuit Luar
Sirkuit (rangkaian) listrik di luar sistem lapis listrik biasanya terdiri dari sumber arus dan peralatan lain yang dapat menyearahkan arus bila sumber arus memberikan arus bolak-balik.
READ MORE - Dasar Teori Elektroplating
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

aryagaluh manajemen

aryagaluh manajemen
YUDI ARYA GALUH - ARYAGALUH MANAJEMEN 021-3789 8631 / 021 93322 995