Zulfikar, Achmad Ferdiansyah Pradana & Hita Hamastuti: Penemu Ba-Na Gyzer, Energi Listrik dari Kulit Pisang
Juni 25, 2010
Hita Hamastuti mengatakan, ide membuat energi listrik tenaga kulit pisang ini muncul setelah mengetahui kulit pisang memiliki kadar glukosa 18,5 persen.
Kadar glukosa ini bagus untuk diolah menjadi etanol. Alat ini menggunakan larutan asam asetat hasil fermentasi dari limbah kulit pisang. Fermentasi itu kemudian dimasukkan dalam tungku. Selanjutnya, dari tungku itu diberi selang untuk mengalirkan fermentasi ke dalam kotak kecil.
Di kotak ini terdapat katup anode dan katode untuk mengalirkan energi listrik. Lalu, tinggal jepit katup tersebut dengan penjepit aliran listrik. ”Seperti kita mengalirkan energi listrik dari air aki, tapi sumber energinya kan berbeda,” ujar Hita.
Gadis berkacamata ini menjelaskan, untuk menghasilkan tenaga listrik sebesar 1,5 volt dibutuhkan sebanyak 250 gram kulit pisang dicampur 250 ml air.
Energi listrik didapat dari cairan elektrolit hasil fermentasi campuran kulit pisang dan air yang diblender. Jus kulit pisang ini didiamkan selama tujuh hari. Fermentasi akan menghasilkan cairan elektrolit CH3COOH.
Cairan elektrolit kulit pisang akan menghasilkan energi listrik setelah ditempatkan dalam wadah khusus (sel volta) mirip aki. Air fermentasi menjadi cairan penghasil listrik. Sedangkan sel elektrolisisnya bisa menggunakan pelat Zn (seng) dan tembaga(Cu).
Sama seperti aki, proses elektrolisis akan mengalirkan listrik yang bisa digunakan pada alat elektronik bervoltase 1,5 volt. Listrik ini oleh kelompok peneliti ITS yang beberapa kali menjuarai penelitian nasional itu dipakai untuk membuat light trap.
Lampu perangkap hama (light trap) dipilih karena sesuai dengan energi listrik yang dihasilkan. Selain itu, bisa membantu petani membunuh hama sundap pada area sawah radius 12 meter persegi.
Menurut Hita, kulit pisang mudah didapat dan gratis. Apalagi, 50 persen sumber buah-buahan di Indonesia dipenuhi pisang. Kulit pisang juga punya kandungan glukosa tinggi.
“Dalam percobaan, listrik kulit pisang bisa menyalakan light trap sekitar dua jam. Ini sesuai dengan waktu munculnya hama sundap, sekitar pukul 17.00 WIB sampai 19.00 WIB,” tambah Hita. Energi listrik bisa dilipatgandakan jika diinginkan dengan membuat rangkaian seri dari beberapa wadah elektrolisis (sel volta).
Sumber: SuryaOnline, KickAndy, ITS
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar